Tersenyum kala terluka,
menangis kala bahagia,
bersedih kala bersama,
tertawa kala berpisah.
Aku pernah!
Aku pernah tersenyum meski kuterluka,
karena kuyakin Tuhan tak menjadikannya untukku,
Aku pernah menangis kala bahagia,
karena kutakut kebahagiaan cinta ini akan sirna begitu saja,
Aku pernah bersedih kala bersamanya,
karena kutakut aku kan kehilangan dia suatu saat nanti,
dan Aku juga pernah tertawa saat berpisah dengannya,
karena sekali lagi,
cinta tak harus memiliki,
dan Tuhan pasti telah menyiapkan cinta yang lain untukku.
Tuntutlah ilmu dari dunia nyata hingga ke dunia maya...tak ada yg di ciptakan dengan sia-sia di dunia ini...
Thursday, March 26, 2009
Friday, March 20, 2009
do you know that i'm falling in love with you?
Kurasakan ku tlah jatuh cinta
sejak pertama berjumpa
senyumanmu yg selalu menghiasi hariku..
kau ciptaanNya yg terindah..
yg menghanyutkan hatiku..
semua telah terjadi aku tak bisa berhenti memikirkan mu
dan ku harapkan engkau tau..
kau yg kuinginkan mesti tak ku ungkapkan..
kau yg kudambakan.. ku impikan..
aku jatuh cinta
tlah jatuh cinta
cinta kepadamu
ku jatuh cinta..
“im Fallin in Love..
“im fallin in love with u…
Lirik lagu Falling In Love - J-Rocks
sejak pertama berjumpa
senyumanmu yg selalu menghiasi hariku..
kau ciptaanNya yg terindah..
yg menghanyutkan hatiku..
semua telah terjadi aku tak bisa berhenti memikirkan mu
dan ku harapkan engkau tau..
kau yg kuinginkan mesti tak ku ungkapkan..
kau yg kudambakan.. ku impikan..
aku jatuh cinta
tlah jatuh cinta
cinta kepadamu
ku jatuh cinta..
“im Fallin in Love..
“im fallin in love with u…
Lirik lagu Falling In Love - J-Rocks
Sunday, March 15, 2009
Kisah Renungan
Bismillahirahmanirahim...
* Di sebuah perempatan lampu merah, ada seorang ayah yang menggendong bayinya, sambil berjualan koran. Di seberang jalan, ada rumah yang tidak bisa dibilang jelek, yang sekarang harganya sudah ratusan juta rupiah. Rumah itu adalah rumahnya dulu. Lantaran judi, ia kehilangan banyak hal. Termasuk rumah tersebut.
* Di sudut kamar, seorang pria menangisi undangan pernikahan mantan istrinya. Ia sungguh masih mencintai wanita itu, tapi kemudian terpaksa ia mengabulkan tuntutan cerai wanita itu. Sebab ia ketahuan berselingkuh. Sungguhpun ia bersikeras bilang, bahwa ia berselingkuh tidak sengaja, istrinya tidak percaya, Pria ini pernah ikut keramaian pesta, lalu mabuk. Dalam keadaan mabuk, pria ini lalu berzina dengan salah satu tamu. Perzinahan yang cuma sekali itu, ternyata berakibat cukup fatal. Wanita yang ia zinahi hamil. Terbayang kini penyesalannya. Ia sungguh masih mencintai istrinya.
* Seorang pedagang, mengaku menyesal pernah menipu seorang saudagar kaya, dulu, ketika di awal-awal ia berdagang. Kini, peristiwa tersebut berulang. Hanya kini, ia yang ditipu. Seorang anak muda menipunya, dan membawa kabur hartanya, dan meninggalkan hutang atas namanya. Peristiwa seperti diputar ulang oleh Allah.
* Seorang anak, meratapi makam ayahnya yang ia bunuh ketika terjadi pertengkaran karena ia ngotot ingin dibelikan sepeda motor dulu ketika ia masih sekolah, ia merasa malu karena teman-teman sebayanya telah memiliki kendaraan sementara ia hanya naik angkot setiap hari, ia minta ke ayahnya yang baru saja menjual sedikit tanah warisan sang kakek di pinggir jalan dengan dalih untuk modal usahanya yang bangkrut. Sang anak yang tahu kalau ayahnya punya uang lantas meminta dibelikan sepeda motor, ayahnya membentak dan mengatakan nanti kalau sudah kuliah bapak akan belikan, uang yang ada untuk modal usaha dan makan sehari-hari. Setelah keluar dari penjara ia mendatangi kubur ayahnya, ia menangis dan meratap-ratap memohon ampun atas kesalahannya. Tapi apa boleh buat ayahnya tak bisa lagi diajak bicara.
Dimanapun Anda berada, cerita-cerita di atas bukan cerita karangan, dan bukan cerita isapan jempol. Bahkan mungkin Anda sendiri punya banyak cerita tambahan, tentang penyesalan seorang anak manusia, sebab sudah terlena dengan dunia, sudah tergoda dengan dunia. Sehingga ia melupakan kesejatian dirinya sebagai seorang manusia yang harus taat beribadah dan baik kepada sesama manusia.
Untunglah Allah Maha Pengampun, Maha Pengasih dan Penyayang, dan Maha Baik. Ia mengundang semua pendosa untuk datang meminta ampunan dan cinta-Nya. Ia mengundang semua pendosa untuk kembali dan menebus saja keburukannya dengan merajut kebaikan sepanjang sisa hidup yang ia berikan.
Wassalam....
* Di sebuah perempatan lampu merah, ada seorang ayah yang menggendong bayinya, sambil berjualan koran. Di seberang jalan, ada rumah yang tidak bisa dibilang jelek, yang sekarang harganya sudah ratusan juta rupiah. Rumah itu adalah rumahnya dulu. Lantaran judi, ia kehilangan banyak hal. Termasuk rumah tersebut.
* Di sudut kamar, seorang pria menangisi undangan pernikahan mantan istrinya. Ia sungguh masih mencintai wanita itu, tapi kemudian terpaksa ia mengabulkan tuntutan cerai wanita itu. Sebab ia ketahuan berselingkuh. Sungguhpun ia bersikeras bilang, bahwa ia berselingkuh tidak sengaja, istrinya tidak percaya, Pria ini pernah ikut keramaian pesta, lalu mabuk. Dalam keadaan mabuk, pria ini lalu berzina dengan salah satu tamu. Perzinahan yang cuma sekali itu, ternyata berakibat cukup fatal. Wanita yang ia zinahi hamil. Terbayang kini penyesalannya. Ia sungguh masih mencintai istrinya.
* Seorang pedagang, mengaku menyesal pernah menipu seorang saudagar kaya, dulu, ketika di awal-awal ia berdagang. Kini, peristiwa tersebut berulang. Hanya kini, ia yang ditipu. Seorang anak muda menipunya, dan membawa kabur hartanya, dan meninggalkan hutang atas namanya. Peristiwa seperti diputar ulang oleh Allah.
* Seorang anak, meratapi makam ayahnya yang ia bunuh ketika terjadi pertengkaran karena ia ngotot ingin dibelikan sepeda motor dulu ketika ia masih sekolah, ia merasa malu karena teman-teman sebayanya telah memiliki kendaraan sementara ia hanya naik angkot setiap hari, ia minta ke ayahnya yang baru saja menjual sedikit tanah warisan sang kakek di pinggir jalan dengan dalih untuk modal usahanya yang bangkrut. Sang anak yang tahu kalau ayahnya punya uang lantas meminta dibelikan sepeda motor, ayahnya membentak dan mengatakan nanti kalau sudah kuliah bapak akan belikan, uang yang ada untuk modal usaha dan makan sehari-hari. Setelah keluar dari penjara ia mendatangi kubur ayahnya, ia menangis dan meratap-ratap memohon ampun atas kesalahannya. Tapi apa boleh buat ayahnya tak bisa lagi diajak bicara.
Dimanapun Anda berada, cerita-cerita di atas bukan cerita karangan, dan bukan cerita isapan jempol. Bahkan mungkin Anda sendiri punya banyak cerita tambahan, tentang penyesalan seorang anak manusia, sebab sudah terlena dengan dunia, sudah tergoda dengan dunia. Sehingga ia melupakan kesejatian dirinya sebagai seorang manusia yang harus taat beribadah dan baik kepada sesama manusia.
Untunglah Allah Maha Pengampun, Maha Pengasih dan Penyayang, dan Maha Baik. Ia mengundang semua pendosa untuk datang meminta ampunan dan cinta-Nya. Ia mengundang semua pendosa untuk kembali dan menebus saja keburukannya dengan merajut kebaikan sepanjang sisa hidup yang ia berikan.
Wassalam....
Jalan Allah yang misterius
Aku minta pada Allah setangkai bunga segar,
Dia beri aku kaktus berduri….
Aku minta pasa Allah hewan mungil nan cantik,
Dia beri aku ulat berbulu….
Aku sempat sedih, marah, kecewa dan protes.
Betapa tidak adilnya ini.
Namun kemudian….
Kaktus itu berbunga, sangat indah sekali lalu
ulat berbulu pun tumbuh dan berubah menjadi
kupu-kupu yang teramat cantik…
Itulah jalan Allah.. Menjadi indah pada waktunya….
Allah tidak memberi apa yang kita harapkan,
tapi Allah memberi apa yang kita butuhkan…
Walau kadang sedih, marah, kecewa dan terluka,
tapi jauh di atas segalanya,
Dia sedang merajut yang terbaik untuk kehidupan kita…
Cerita bunda hari ini [sabtu, 14 maret 2009]
I'm exhausted!
Sudah 5 hari sejak selasa bunda ku terbaring sakit dan tak ada yang membantu ku untuk merawat beliau, abang ku cuma bisa memberi uang untuk keperluan berobatnya saja. Penyebab sakitnya infeksi dari gigi yang berlubang. Gusinya bengkak dan menyebar hingga ke leher. Setiap hari demam, tenggorokannya meradang hingga tak bisa menelan. Mulutnya pun kini sulit untuk dibuka, hampir tak mungkin memasukan makanan dengan sendok ke dalam mulutnya. Sudah 4 hari ini bunda makan bubur encer yang harus diblender lagi agar bisa diminum seperti air dengan sedotan, tapi itu pun masih sulit untuk bisa di telan. Sedih sekali hati ini melihat bunda yang menderita. Kemarin setelah sebelumnya mendapat rujukan dari dokter yang praktek dekat rumah, aku membawa bunda ku berobat ke RS.Fatmawati, tapi hanya kecewa dan lelah saja sebagai hasilnya karena dokter spesialis di RS itu tak bisa memberi tindakan apapun selain hanya menyuruh untuk foto rongen dan minum obat dari resep yang diberikan olehnya. Antibiotik dan parasetamol, obat yang sebelumnya sudah aku dan dokter praktek dekat rumah, berikan untuk ringankan sakit bunda ku. Sepulang dari RSF, bunda bertambah sakit karena kelelahan, aku saja yang sehat kelelahan apalagi bunda yang sedang sakit. Kesal hati ini dengan pelayanan dari dokter spesialis RSF itu. Sampai aku bersumpah tak ingin kembali berobat ke RSF itu lagi selamanya!
Tadi subuh bunda masuk ke kamar ku dengan tubuh menggigil hebat. Bunda kedinginan dan panik. Aku pun kena serangan panik juga. Ku selimuti bundaku dengan bedcover ku yang tebal tapi itu tak segera menghangatkan tubuhnya yang semakin kurus. Ku bangunkan abang dan kakak ipar ku yang tertidur lelap di kamar sebelah. "Tolong temenin ibu, aku mau masak air!" kataku. Abang ku terbangun kaget dan segera pergi ke kamar ku menemani bunda, sementara aku ke dapur untuk masak air. Aku kebingungn mencari botol beling untuk isi air hangat (botol berisi air hangat ini nantinya dipakai untuk menghangatkan tubuh bunda ku). Akhirnya ku pakai saja botol kecap dan botol sirup yang ada, (setelah sebelumnya isi botol itu ku pindahkan ke wadah lain). Beberapa jam berlalu dan serangan panik pagi ini pun berakhir. Kondisi bunda membaik dan aku bisa bernapas lega.
Mungkin aku sudah bisa melimpahkan tugas merawat bunda kepada abang dan kakak ipar ku. Sudah 3 hari aku ijin tidak masuk kerja, dan kini sudah saatnya aku kembali ke asrama dan melanjutkan pekerjaan yang ku tinggal. Tapi aku masih menghawatirkan keadaan bunda jika aku pergi, aku takut abang dan kakak ipar ku tak bisa merawat bunda dengan baik. ah semoga saja abang dan kakak ipar ku bisa lebih bertanggungjawab dalam menjaga dan merawat bunda, dengan begitu beban ku tidak akan terasa terlalu berat untuk ku pikul sendirian. Doakan aku semoga Allah SWT memberiku kesabaran, hati yang ikhlas dan diberi kekuatan untuk menjalani semua ini....Amien...
Sudah 5 hari sejak selasa bunda ku terbaring sakit dan tak ada yang membantu ku untuk merawat beliau, abang ku cuma bisa memberi uang untuk keperluan berobatnya saja. Penyebab sakitnya infeksi dari gigi yang berlubang. Gusinya bengkak dan menyebar hingga ke leher. Setiap hari demam, tenggorokannya meradang hingga tak bisa menelan. Mulutnya pun kini sulit untuk dibuka, hampir tak mungkin memasukan makanan dengan sendok ke dalam mulutnya. Sudah 4 hari ini bunda makan bubur encer yang harus diblender lagi agar bisa diminum seperti air dengan sedotan, tapi itu pun masih sulit untuk bisa di telan. Sedih sekali hati ini melihat bunda yang menderita. Kemarin setelah sebelumnya mendapat rujukan dari dokter yang praktek dekat rumah, aku membawa bunda ku berobat ke RS.Fatmawati, tapi hanya kecewa dan lelah saja sebagai hasilnya karena dokter spesialis di RS itu tak bisa memberi tindakan apapun selain hanya menyuruh untuk foto rongen dan minum obat dari resep yang diberikan olehnya. Antibiotik dan parasetamol, obat yang sebelumnya sudah aku dan dokter praktek dekat rumah, berikan untuk ringankan sakit bunda ku. Sepulang dari RSF, bunda bertambah sakit karena kelelahan, aku saja yang sehat kelelahan apalagi bunda yang sedang sakit. Kesal hati ini dengan pelayanan dari dokter spesialis RSF itu. Sampai aku bersumpah tak ingin kembali berobat ke RSF itu lagi selamanya!
Tadi subuh bunda masuk ke kamar ku dengan tubuh menggigil hebat. Bunda kedinginan dan panik. Aku pun kena serangan panik juga. Ku selimuti bundaku dengan bedcover ku yang tebal tapi itu tak segera menghangatkan tubuhnya yang semakin kurus. Ku bangunkan abang dan kakak ipar ku yang tertidur lelap di kamar sebelah. "Tolong temenin ibu, aku mau masak air!" kataku. Abang ku terbangun kaget dan segera pergi ke kamar ku menemani bunda, sementara aku ke dapur untuk masak air. Aku kebingungn mencari botol beling untuk isi air hangat (botol berisi air hangat ini nantinya dipakai untuk menghangatkan tubuh bunda ku). Akhirnya ku pakai saja botol kecap dan botol sirup yang ada, (setelah sebelumnya isi botol itu ku pindahkan ke wadah lain). Beberapa jam berlalu dan serangan panik pagi ini pun berakhir. Kondisi bunda membaik dan aku bisa bernapas lega.
Mungkin aku sudah bisa melimpahkan tugas merawat bunda kepada abang dan kakak ipar ku. Sudah 3 hari aku ijin tidak masuk kerja, dan kini sudah saatnya aku kembali ke asrama dan melanjutkan pekerjaan yang ku tinggal. Tapi aku masih menghawatirkan keadaan bunda jika aku pergi, aku takut abang dan kakak ipar ku tak bisa merawat bunda dengan baik. ah semoga saja abang dan kakak ipar ku bisa lebih bertanggungjawab dalam menjaga dan merawat bunda, dengan begitu beban ku tidak akan terasa terlalu berat untuk ku pikul sendirian. Doakan aku semoga Allah SWT memberiku kesabaran, hati yang ikhlas dan diberi kekuatan untuk menjalani semua ini....Amien...
Subscribe to:
Posts (Atom)