Sunday, March 15, 2009

Cerita bunda hari ini [sabtu, 14 maret 2009]

I'm exhausted!
Sudah 5 hari sejak selasa bunda ku terbaring sakit dan tak ada yang membantu ku untuk merawat beliau, abang ku cuma bisa memberi uang untuk keperluan berobatnya saja. Penyebab sakitnya infeksi dari gigi yang berlubang. Gusinya bengkak dan menyebar hingga ke leher. Setiap hari demam, tenggorokannya meradang hingga tak bisa menelan. Mulutnya pun kini sulit untuk dibuka, hampir tak mungkin memasukan makanan dengan sendok ke dalam mulutnya. Sudah 4 hari ini bunda makan bubur encer yang harus diblender lagi agar bisa diminum seperti air dengan sedotan, tapi itu pun masih sulit untuk bisa di telan. Sedih sekali hati ini melihat bunda yang menderita. Kemarin setelah sebelumnya mendapat rujukan dari dokter yang praktek dekat rumah, aku membawa bunda ku berobat ke RS.Fatmawati, tapi hanya kecewa dan lelah saja sebagai hasilnya karena dokter spesialis di RS itu tak bisa memberi tindakan apapun selain hanya menyuruh untuk foto rongen dan minum obat dari resep yang diberikan olehnya. Antibiotik dan parasetamol, obat yang sebelumnya sudah aku dan dokter praktek dekat rumah, berikan untuk ringankan sakit bunda ku. Sepulang dari RSF, bunda bertambah sakit karena kelelahan, aku saja yang sehat kelelahan apalagi bunda yang sedang sakit. Kesal hati ini dengan pelayanan dari dokter spesialis RSF itu. Sampai aku bersumpah tak ingin kembali berobat ke RSF itu lagi selamanya!

Tadi subuh bunda masuk ke kamar ku dengan tubuh menggigil hebat. Bunda kedinginan dan panik. Aku pun kena serangan panik juga. Ku selimuti bundaku dengan bedcover ku yang tebal tapi itu tak segera menghangatkan tubuhnya yang semakin kurus. Ku bangunkan abang dan kakak ipar ku yang tertidur lelap di kamar sebelah. "Tolong temenin ibu, aku mau masak air!" kataku. Abang ku terbangun kaget dan segera pergi ke kamar ku menemani bunda, sementara aku ke dapur untuk masak air. Aku kebingungn mencari botol beling untuk isi air hangat (botol berisi air hangat ini nantinya dipakai untuk menghangatkan tubuh bunda ku). Akhirnya ku pakai saja botol kecap dan botol sirup yang ada, (setelah sebelumnya isi botol itu ku pindahkan ke wadah lain). Beberapa jam berlalu dan serangan panik pagi ini pun berakhir. Kondisi bunda membaik dan aku bisa bernapas lega.

Mungkin aku sudah bisa melimpahkan tugas merawat bunda kepada abang dan kakak ipar ku. Sudah 3 hari aku ijin tidak masuk kerja, dan kini sudah saatnya aku kembali ke asrama dan melanjutkan pekerjaan yang ku tinggal. Tapi aku masih menghawatirkan keadaan bunda jika aku pergi, aku takut abang dan kakak ipar ku tak bisa merawat bunda dengan baik. ah semoga saja abang dan kakak ipar ku bisa lebih bertanggungjawab dalam menjaga dan merawat bunda, dengan begitu beban ku tidak akan terasa terlalu berat untuk ku pikul sendirian. Doakan aku semoga Allah SWT memberiku kesabaran, hati yang ikhlas dan diberi kekuatan untuk menjalani semua ini....Amien...

No comments: