Sunday, March 15, 2009

Kisah Renungan

Bismillahirahmanirahim...

* Di sebuah perempatan lampu merah, ada seorang ayah yang menggendong bayinya, sambil berjualan koran. Di seberang jalan, ada rumah yang tidak bisa dibilang jelek, yang sekarang harganya sudah ratusan juta rupiah. Rumah itu adalah rumahnya dulu. Lantaran judi, ia kehilangan banyak hal. Termasuk rumah tersebut.

* Di sudut kamar, seorang pria menangisi undangan pernikahan mantan istrinya. Ia sungguh masih mencintai wanita itu, tapi kemudian terpaksa ia mengabulkan tuntutan cerai wanita itu. Sebab ia ketahuan berselingkuh. Sungguhpun ia bersikeras bilang, bahwa ia berselingkuh tidak sengaja, istrinya tidak percaya, Pria ini pernah ikut keramaian pesta, lalu mabuk. Dalam keadaan mabuk, pria ini lalu berzina dengan salah satu tamu. Perzinahan yang cuma sekali itu, ternyata berakibat cukup fatal. Wanita yang ia zinahi hamil. Terbayang kini penyesalannya. Ia sungguh masih mencintai istrinya.

* Seorang pedagang, mengaku menyesal pernah menipu seorang saudagar kaya, dulu, ketika di awal-awal ia berdagang. Kini, peristiwa tersebut berulang. Hanya kini, ia yang ditipu. Seorang anak muda menipunya, dan membawa kabur hartanya, dan meninggalkan hutang atas namanya. Peristiwa seperti diputar ulang oleh Allah.

* Seorang anak, meratapi makam ayahnya yang ia bunuh ketika terjadi pertengkaran karena ia ngotot ingin dibelikan sepeda motor dulu ketika ia masih sekolah, ia merasa malu karena teman-teman sebayanya telah memiliki kendaraan sementara ia hanya naik angkot setiap hari, ia minta ke ayahnya yang baru saja menjual sedikit tanah warisan sang kakek di pinggir jalan dengan dalih untuk modal usahanya yang bangkrut. Sang anak yang tahu kalau ayahnya punya uang lantas meminta dibelikan sepeda motor, ayahnya membentak dan mengatakan nanti kalau sudah kuliah bapak akan belikan, uang yang ada untuk modal usaha dan makan sehari-hari. Setelah keluar dari penjara ia mendatangi kubur ayahnya, ia menangis dan meratap-ratap memohon ampun atas kesalahannya. Tapi apa boleh buat ayahnya tak bisa lagi diajak bicara.

Dimanapun Anda berada, cerita-cerita di atas bukan cerita karangan, dan bukan cerita isapan jempol. Bahkan mungkin Anda sendiri punya banyak cerita tambahan, tentang penyesalan seorang anak manusia, sebab sudah terlena dengan dunia, sudah tergoda dengan dunia. Sehingga ia melupakan kesejatian dirinya sebagai seorang manusia yang harus taat beribadah dan baik kepada sesama manusia.

Untunglah Allah Maha Pengampun, Maha Pengasih dan Penyayang, dan Maha Baik. Ia mengundang semua pendosa untuk datang meminta ampunan dan cinta-Nya. Ia mengundang semua pendosa untuk kembali dan menebus saja keburukannya dengan merajut kebaikan sepanjang sisa hidup yang ia berikan.


Wassalam....

No comments: